Rabu, 28 Mei 2008
Gubernur Banten Kerahkan Kekuatan Untuk Dukung Adik Tirinya di Pilkada Kota Serang
Yang menarik dari langkah ini adalah acara yang digelar di Kantor DPD Partai Golkar Serang. Dalam acara ini terlihat Bunyamin, mantan Bupati Serang yang kalah dalam Pilkada Kabupaten Serang tahun 2005 dan kini mencalonkan diri lagi menjadi Walikota Serang periode 2008-20013. Bunyamin didampingi calon Walik Walikota, Tb Khaerul Zaman, adik tiri atau adik lain ibu dari Rt Atut Chosiyah dari ayah Chasan Sochib, sang pemimpin kelompok Rawu yang "menguasai" di Banten.
Dan tidak mengejutkan, jika dalam acara ini hadir kepala satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) lengkap dengan kendaraan dinas, pakaian dinas dan atribut-atribut pegawai negeri sipil (PNS). Bisa dilihat, Agus Randil (Kabiro Umum dan Perlengkapan Pemprov Banten), para Asisten daerah dan sebagainya.
Acara serupa digelar di Lebak. Kepentingannya jelas untuk Rt Hj Tatu Chasanah yang juga merencanakan akan tampil di Pilkada Kabupaten Lebak tahun 2008. Tatu adalah adik kandung Atut Chosiyah dari ayah dan ibu yang sama, Ny Wasiah. Namun belum diketahui apa kepentingannya Atut Chosiyah menggelar acara serupa di Kabupaten Pandeglang, meskipun kabupaten ini juga memasuki saat Pilkada Kabupaten Pandeglang.
Di Tangerang, Ny Airin, isteri dari Tb Chaeri Wardhana atau yang dipanggil Wawan, juga adik kandung Atut Chosiyah mengalami kekalahan dalam Pilkada Kabupaten Tangerang. Kini yang menjadi Bupati Tangerang adalah Ismet Iskandar dan wakilnya, Rano Karno.
Yang menyedihkan adalah mulai terdengar keluhan sejumlah pejabat di linkungan SKPD Pemprov Banten. "Bagaimana nasib kami ini nanti? Anggaran sudah habis untuk kepentingan pelaksanaan MTQ Nasional bulan Juni 2008 ini, ini ditambah beban dengan permintaan sekelompok orang yang mengaku dari tim ibu Atut untuk menyukseskan Pilkada Kota Serang. Bisa-bisa banyak PNS yang masuk penjara kalau begini terus," kata seorang PNS di lingkungan Dinas Pendidikan Banten dan Dinas Kesehatan Banten.
Tb H Khaerul Zaman adalah adik tiri atau lain ibu dengan Rt Hj Atut Chosiyah, Gubernur Banten, anak dari Chasan Sochib. Entah pekerjaan murninya apa. Disebut pengusaha, dia tidak pernah mengerjakan suatu proyek apa pun, kecuali menjadi perantara atau broker. Terakhir dia tercatat sebagai Ketua Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kota Serang.
Untuk memuluskan Khaerul Zaman diusung Partai Golkar, maka Lilis Kariawati, adik Khaerul Zaman dijadikan Ketua DPD Kota Partai Golkar, menyingkirkan Edi Mulyadi Suwandi, kader sepuh di Partai Golkar. Menyadari kamampuannya yang jauh dari memadai dan tidak dikenal masyarakat, maka Khaerul Zaman disandingkan dengan Bunyamin, mantan Bupati Serang yang mencalonkan kembali menjadi Bupati Serang pada Pilkada Kabupaten Serang tahun 2005. Kekalahannya bertaut angka yang tipis hanya sekitar 10.000 suara dari pemenangnya, Taufik Nuriman-Andi Sujadi. Kekalahan itu banyak dibicarakan disebabkan oleh naiknya Chasan Sochib ke panggung kampanye pada hari terakhir di Alun-alun Kota Serang.
Dinasti Chasan Sochib terus mencoba menguasai kepala-kepala daerah di 7 kabupaten. Sanya, dari 9,1 juta penduduk Banten, tak satu pun yang melakukan perlawanan. Begitu apatis, begitu pasrah dan begitu tak punya nyali kah wong Banten yang dikenal sebagai jawara dan pejuang sejati?
penudlis: Moderator
Demi Adik Lain Ibu Jadi Wakil Walikota Serang , Kader Sepuh Diancam Pecat Karena Maju Dari Perseorangan
Soal Pencalonan Perseorangan, Edi Mulyadi Akan Patuhi Keputusan Partai Golkar
Selasa, 27 Mei 2008 |Oleh: Jaenal Abidin
SERANG - Calon Walikota Serang dari perseorangan, Edi Mulyadi yang juga sebagai kader Golkar diminta mengundurkan diri dari Partai Golkar, sebelum resmi dikeluarkan dari keanggotaan Partai Golkar, mengingat Partai Golkar Kota Serang sudah resmi mengusung Bunyamin dan Khairul Zaman sebagai calon Walokita dan Wakil Walikota Serang.
Demikian dikatakan Ketua Bidang Organisasi dan Pemenangan Pemilu (OPP) DPD I Partai Golkar Provinsi Banten, Rudi E Suherman saat menggelar jumpa pers di Gedung DPRD Banten Selasa, (27/5/2008).
“Sebenarnya ini sangat dilematis, yang bersangkutan merupakan kader senior Partai Golkar, tetapi aturan partai menetapkan kader Golkar harus mendukung keputusan yang sudah diambil partai,” katanya yang didampingi Ketua Bidang Hukum dan HAM Golkar Banten, HM Chosim.
Menurut Ketua Fraksi Golkar DPRD Banten ini, aturan Partai Golkar menetapkan bahwa jika ada kader Golkar yang akan maju dalam Pilkada menggunakan kendaraan lain selain Partai Golkar, maka ia harus melepaskan semua atribut partai dan tidak boleh menggunakan mesin partai.
“Dalam waktu dekat di Banten akan ada tiga Pilkada, Kota Serang, Kota Tangerang dan Kabupaten Lebak. Untuk ketiga Pilkada itu kita sudah menetapkan semua calonnya,” katanya.
Namun ia mengaku, saat ini Golkar Banten belum mengambil sikap apapun terkait pencalonan Edi Mulyadi dari unsur independen. Sebab belum ada ketetapan dan keputusan dari KPUD setempat tentang pencalonannya. “Kita menunggu ketetapan dan keputusan KPUD, jika nanti yang bersangkutan dinyatakan resmi sebagai calon Walikota, baru Golkar Banten mengambil sikap,” tegasnya.
Meski demikian ia mengaku, keputusan untuk mengeluarkan keanggotaan seseorang dari Partai Golkar itu merupakan kewenangan DPP Golkar, sementara Golkar Provinsi hanya mengusulkan. “Karena beliau itu merupakan kader senior, saya yakin paham dan mengerti betul akan mekanisme partai serta konsekwensi yang timbul dari sikap yang diambilnya. Untuk itu akan lebih baik jika mengundurkan diri sebelum dikeluarkan keanggotaannya dari Golkar,” katanya.
Menanggapi hal itu, Edi Mulyadi mengaku siap menerima resiko apapun termasuk jika nanti dikeluarkan keanggotaannya dari Golkar. “Apapun sanksi yang akan diberikan akan saya terima, namun tentu saya akan melakukan pembelaan diri dalam rapat pleno nanti,” tegasnya.
Edi mengaku, selama ini baik Golkar Kota Serang maupun Golkar Provinsi Banten tidak pernah memanggilnya untuk dimintai klarifikasi atau apapun terkait sikap dan langkah yang diambilnya. Yang ada menurutnya bahkan pernyataan-pernyataan di media saja.
“Saya maju tidak menggunakan mesin partai, karena didukung elemen masyarakat yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Kota Serang atau PMKS, apalagi saya tidak masuk dalam jajaran fungsionaris partai. Jadi bagaimana saya mau pakai mesin partai,” ujarnya.
Kalaupun nanti sampai Golkar Banten mengusulkannya dikeluarkan dari Golkar, ia meminta kepada pengurus Golkar Banten untuk tidak diskriminatif terhadap kader Golkar yang satu dengan yang lainnya.
“Pengalaman Pilkada di Kabupaten Tangerang menjadi bukti, meski ada kader yang maju dengan menggunakan partai lain, tetap tidak ada tindakan apapun dari partai,” ungkapnya.
sumber: www.suarabanten.com
Tb Khaerul Jaman, Adik Tiri Gubernur Banten Pun Jadi Calon Walikota Serang
3 Pasangan Daftar Pilkada | ||||
| ||||
| ||||
Ketiga pasangan bakal calon yang menyerahkan berkas pendaftaran itu adalah, H Ade Muchlas-Juheni M Rois (diusung PAN, PKS, PKPB, PIB, PPDI, PNBK, PKPI, dan Partai Merdeka), pasangan Tb Lulu Kaking-Tb Ismetullah Al-Abbas (diusung Partai Demokrat, PBB, PKB, Partai Patriot, PPDK), dan pasangan Jayeng Rana-Dede Apriandi (diusung PDI Perjuangan dan PSI). Sehari sebelumnya, Rabu (15/5), pasangan Bunyamin-Tb Khaerul Jaman yang diusung Partai Golkar telah lebih dulu mendaftarkan diri ke KPU Serang. Sementara PPP, hingga saat ini masih belum menetapkan siapa pasangan yang akan diusung. Pasangan yang pertama datang ke kantor KPU Serang adalah Tb Lulu Kaking-Ismetullah Al Abbas. Turut mendampingi sejumlah pengurus parpol pendukung yakni, Muhamad Mansyur (Sekjen PBB), Tb Maman Hulman (Wakil Ketua PKB), Ade dan Marlan Safar (Ketua dan Wakil Ketua Partai Patriot), Nuraini dan Aminudin Toha (Ketua dan Sekjen Partai Demokrat), serta Tb Abbas Waseh dan Tb Ahmad Chotib (Ketua dan Sekretaris PPDK). Pasangan ini juga dikawal puluhan kader sambil menabuh musik tradisonal. Setibanya di Kantor KPU Serang, Lulu-Ismet diterima Ketua Pokja Pencalonan Aslach dan anggota KPU Serang, Fuad Achja. Sekira pukul 16.30, giliran massa rombongan pasangan H Ade Muchlas Syarief-Juheni M Rois yang menyerahkan berkas pendaftaran. Pasangan yang mengusung ideom ‘HAJI’ ini diantar para pengurus DPD PAN Kota Serang, DPD PKS Kota Serang, serta 6 pengurus partai nonparlemen yang mendukung pasangan ini. Rombongan yang diikuti ratusan pendukungnya ini bergerak dari Masjid Agung At-Tsauroh dengan berjalan kaki dan menggunakan kendaraan bermotor. Di Kantor KPU Serang, rombongan HAJI diterima langsung Ketua KPU Serang Omo Sukatma dan anggota KPU lainnya. Selama 10 menit, rombongan menyerahkan berkas ke KPU Serang. “Hari ini (kemarin-red) kita secara resmi menyerahkan berkas pendaftaran,” ujar Thoyib Fanani, Sekretaris DPD PAN Kota Serang yang menjadi juru bicara rombongan. Pasangan terakhir yang datang ke kantor KPU Serang untuk daftar adalah rombongan PDI Perjuangan dan Partai Sarekat Indonesia (PSI) yang mengusung Jayeng Rana – Denden Apriandhi. Namun pada pendaftaran kali ini, Jayeng Rana tidak hadir. Pada saat penyerahan berkas, yang hadir hanya Deden Apriandi dengan didampingi para pengurus partai pengusungnya. “Jayeng Rana sedang ke Jakarta untuk mengikuti rapat,” terang Hasanudin, Sekretaris DPC PSI Kota Serang. PPP BELUM PASTI Sebelumnya, sejumlah pengurus DPC PPP Kota Serang juga datang ke kantor KPU Serang. Namun, kedatangan para pengurus parpol berlambang Ka’bah ini ternyata bukan untuk mendaftarkan Kirtam Sanjaya-Saepul Jamil yang disebut-sebut akan mereka usung. “Kita belum mendaftarkan calonnya. Kita datang ke KPU Serang, karena sebelumnya tak mendapatkan informasi pengunduran masa pendaftaran bakal calon walikota,” terang Sahrullah, Sekretaris DPC PPP Kota Serang, usai mendatangi kantor KPU Serang. Sahrullah mengatakan, pihaknya belum mengirimkan nama karena belum mendapatkan rekomendasi dari DPW PPP Banten tentang bakal calon yang akan diusung PPP. “Surat usulannya sudah kita sampaikan ke DPW 2 hari lalu. Dalam juklak partai tentang pengajuan calon disebutkan bahwa rekomendasi ini paling lambat seminggu setelah usulan dari DPC,” jelasnya. Dia menyebutkan, dua pasangan nama yang diusulkan ke DPW PPP Banten adalah Kirtam Sanjaya-Saeful Jamil (KISS) dan Muhammad Saekhu-Aat Suprawijaya. Sahrullah mengatakan, pada saat datang ke KPU Serang, para kandidat yang diusulkan ke DPW memang ikut hadir. “Selain KISS, Saekhu dan Aat juga ikut hadir. Itu wajar. Pada saat kita ambil formulir pada 3 Mei, mereka juga hadir. Tapi bukan berarti salah satu dari mereka sudah kita usung,” jelasnya. Pengurus PPP dan dua pasangan calon datang ke kantor KPU Serang dengan diiringi puluhan becak dan kader partai. Kedatangan mereka pada pukul 16.00 ini disambut langsung Ketua KPU Serang Omo Sukatma. Di tempat terpisah, Wakil Sekretaris DPW PPP Banten Hafazhah mengingatkan para pengurus DPC PPP yang kini sedang menghadapi pilkada harus tetap mengacu pada Surat Keputusan DPP PPP Nomor: 0164/KPTS/DPP/V/2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengajuan Calon Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota. “Surat keputusan itu harus jadi pegangan,” ujarnya. TARGET SUARA Pada bagian lain, usai mendaftarkan diri ke KPU Serang, pasangan Tb Lulu Kaking-Tb Ismetullah Al-Abbas menargetkan perolehan suara mereka dalam Pilkada Kota Serang yang bakal digelar Agustus mendatang sebesar 40 persen. Rasa optimis pasangan yang memilih idiom BISA (Bersih, Indah, Sejahtera, Aman) didasari dukungan lima parpol dan mesin politik yang dimiliki. “Kita optimis bisa meraih suara sebanyak 40% dari semua kecamatan di Kota Serang,” kata Lulu. Ditanya strategi untuk memenuhi target suara, Lulu mengatakan, selain memaksimalkan seluruh kader parpol hingga ke tingkat ranting, pasangan ini juga akan mengotimalkan organisasi sayap mereka untuk menarik simpati masyarakat. “Masing-masing dari parpol pendukung ini memiliki organisasi sayap. Melalui mereka inilah penggalangan suara masyarakat akan kita gali,” katanya. Sementara pasangan H Ade Muchlas Syarief-Juheni M Rois juga mengaku optimis dapat meraih suara maksimal dalam pemilihan mendatang. Walaupun persaingan akan ketat dengan munculnya calon perseorangan, pasangan ini mengaku telah menyiapkan berbagai strategi untuk meraih suara. “Bahkan kita (HAJI-red) yakin pemilihan akan satu kali putaran. Kita yakin bisa lebih dari 30 persen suara. Target kita bisa mencapai 140 ribu suara lebih,” ujar Ade yang diamini Juheni. (ila/fau) sumber: Radar Banten |