Serang — Fraksi PKS DPRD Banten akan melaporkan Chasasan Sochib, ayah Atut Chosiyah, Plt Gubernur Banten yang telah melakukan penghinaan pada Sudarman, Ketua Fraksi PKS. Tindakan ini dilakukan fraksi ini setelah Ketua DPRD Banten, Ady Surya Dharma tidak menanggapi permohonan FPKS melalui surat No. 023 /Ph /F.KS/ DPRD/VIII/2006 ke pimpinan dewan untuk mengagendakan peristiwa itu dalam panitia musyawarah (Panmus).
Peristiwa penghinaan Chasan Sochib dinilai Ady Surya Dharma, Ketua DPRD Banten asal Partai Golkar sebagai persoalan pribadi, bukan lembaga legislatif. Meskipun peristiwa penghinaan terjadi dalam pertemuan yang difasilitasi Ady di ruangan Ketua DPRD Banten. “Saya belum menerima surat itu, dan saya melihat persoalan itu adalah bukan sebagai lembaga , jadi itu urusan pribadi,” kata Ady Surya Dharma, Ketua DPRD Banten, Selasa (22/8).
Ketua FPKS DPRD Banten, Sudarman memastikan pihaknya akan melaporkan peristiwa penghinaan itu ke Polda Banten. Sebab peristiwa itu jelas bukan ditujukan Sudarman sebagai pribadi. Penghinaan itu berkaitan dengan pernyataan Fraksi PKS dalam pandangan akhir fraksi saat sidang paripurna APBD Perubahan 2006. Dalam pandangan itu disebutkan, Pemprov Banten diminta untuk tidak menggunakan lagi PT Sinar Ciomas Raya Contractor (SCRC) karena temuan BPK menyebutkan sebagai pengusaha yang tidak cakap.
“Pernyataan itu merupakan sikap fraksi. Saya menjabat Ketua Fraksi PKS dan anggota DPRD Banten. Jadi tidak tepat kalau Ketua DPRD Banten melihat persoalan ini sebagai persoalan pribadi,” kata Sudarman.
Menurutnya, pada hari Senin lalu tepatnya tanggal 14 Agustus 2006 usai sidang paripurna persetujuan DPRD terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang APBD perubahan Provinsi Banten 2006, ia selaku ketua fraksi dipanggil oleh Ari Widodo ajudan Ketua DPRD.
“Usai acara pandangan akhir fraksi, saya langsung ikut rapat Panitia Musyawarah (Panmus), tapi setelah beres Panmus saya langsung dipanggil oleh Ajudan Ketua DPRD, awalnya saya tolak panggilan tersebut lantaran tidak ada agenda yang jelas mengenai pemanggilan resmi dan dadakan,” urainya.Pukul 15 30 WIB, Sudarman langsung menghadap Ketua DPRD Banten dengan pertimbangan etika sebagai anggota dewan. Namun Sudarman yang saat itu datang sendiri terkejut lantaran dalam ruangan Adi Surya Darma sudah banyak orang.
“Awalnya saya kaget begitu saya masuk ruangan ketua, di dalam sudah ada Pak H Chasan Sochib, Ketua Komisi III dari Fraksi Golkar H Amsar dan Ketua Fraksi Golkar, Rudi E Suherman. Tapi karena saya selalu positif thinking akhirnya saya tidak punya pikran macama-macam dan saya pikir ini adalah silaturahmi,” paparnya.
Belum hilang rasa terkejutnya, ketika Sudarman menghampiri Chasan Sohcib untuk bersalaman, tapi bukannya sambutan tangan kembali dari H Chasan Sochib, tapi perkataan yang tidak enak di dengar. “Tidak perlu salaman,” tiru Sudarman.“Saya dimaki-maki habis di depan Ketua DPRD Banten dan Ketua Komisi III, Ketua Fraksi Golkar. Makianyaa juga semua bahasa kotor seperti Syetan, Pengkhianat Banten, Kafir, Dajal, Munafik, Tidak Berakhlak, Bodoh, Tolol dan Monyong,” ungkap Sudarman.
Setelah habis di maki-maki oleh sesepuh Banten itu Sudarman langsung menanyakan hal tersebut kepada yang bersangkutan. “Saya tanyakan kenapa Pak Chasan Sochib begitu marah pada saya, ternyata kemarahan itu lantaran dalam kata akhir fraksi PKS yang menyebutkan bahwa Pemprov Banten agar tidak lagi menggunakan PT SCRC sebagai rekanan, karena PT SCRC dianggap pengusaha yang tidak cekatan,” aku Sudarman.
Selain itu tokoh Banten itu terang Sudarman mengaku kesal dengan pandangan akhir fraksi yang mengungkapkan, kalau F PKS tidak menyetujui bantuan Pemprov pada Pemkab Serang sebesar Rp 5 miliar untuk bantuan pembangunan jalan lingkar selatan di pasar Rau, Serang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar