PMI Pusat Nilai Merah Bagi Kinerja PMI Banten
Cilegon — Kinerja pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) wilayah Banten pada tahun 2006 sangat lemah. Dalam evaluasi program tahunan, PMI Banten mendapat nilai merah, dari pengurus pusat. Kendati demikian, PMI Banten punya komitmen dan bertekad untuk memperbaiki prestasi buruk tersebut.
Oleh : Yusvin Karuyan
“Nilai kita (PMI Banten- red) tahun lalu merah. Harus diakui masih banyak kelemahan kita dalam melakukan program PMI. Namun, kedepan kita harus dapat merubahnya. Dan saya berjanji akan lebih meningkatkan koordinasi program kerja, antara pengurus kabupaten dan kota di Banten," ujar Tatu Chasanah, Ketua PMI Banten, saat road show ke kantor PMI Cabang Cilegon, Selasa (30/10).
Tatu Chasanah yang juga adik kandung Atut Chosiyah, Gubernur Banten bertekad dapat memperbaiki prestasi PMI Banten. Dia meminta masukan dan aspirasi dari semua pengurus kabupaten dan kota di Banten."Saya minta rekapan inventarisasi kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh pengurus kabupan dan kota. Silahkan disampaikan ke pengurus wilayah, agar dapat ditindak lanjuti. Kalau selama ini kita kurang koordinasi, saya minta maaf," ujarnya di hadapan, Ketua PMI Cilegon, Edi Ariadi, serta sejumlah pengurus PMI Cilegon lainya.
Sementara itu, Edi Ariadi yang juga menjabat sebagai Sekda Kota Cilegon mengatakan, pihaknya telah membuat dan menyusun program kerja tahunan, agar lebih baik lagi. Dia mengatakan, pihaknya juga terus berupaya meningkatkan kiprah PMI di tengah-tengah masyarakat. Melalui, berbagai kegiatan sosial yang ada.
"Dalam waktu dekan, PMI Cilegon akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Tsunami Driil, yang akan digelar di Ciwandan. Ini kegiatan skala nasional, setelah dilakukan di Bandung dan Padang beberapa waktu lalu," ujar Edi. Kegiatan PMI Cilegon dikelompokan menjadi empat bidang. Yakni meliputi, bidang Unit Tranfusi Darah (UTD) diklat pembinaan SMD, siaga bencana bantuan dan sosial, dan bidang pengembangan sumber dana.
“Berkaitan dengan pengembangan sumber dana ini, PT Angkutan Sungau Danau dan Penyeberangan (ASDP) Merak, menjadi instansi yang paling besar memberikan kontribusi, melalui galang dana PMI. Kita berharap, setiap tahun target kita terus meningkat,” harapnya, seraya menambahkan ikut bertekad memperbaiki citra dan prestasi yang ada.
Kepala Unit Tranfusi Darah Cilegon (UTDC), Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Kota Cilegon, dr. Yudi Harirsyah mengatakan, kebutuhan darah di Cilegon khususnya, dan Banten umumnya setiap tahunnya mengalami peningkatan. Agar dapat mencukupi kebutuhan darah tersebut, PMI se- Banten membentuk sebuah organisasi, yang diberinama Forum Unit Transfusi Darah (FUTD).
Organisasi tersebut dibentuk, untuk saling membantu dalam mengcukupi ketersediaan dan stok darah di masing-masing kabupaten dan kota yang ada. "Forum ini sangat membantu sekali. Jadi jika misal di Cilegon sedang kehabisan stok darah bisa dirujuk ke PMI cabang lainya. Begitupun sebaliknya. Perkumpulan ini sangat bagus, sampai-sampia harga sekaontong darah di Banten ini semuanya sama. Yakni seharga Rp. 150 ribu perkantong,"ujarnya.
Kata dia, masalah ketersediaan stok darah ini memang sngat krusial. Sampai sekarang ini, permintaan darah baru dapat dilayani 86 persen dari jumlah permintaan. Tercatat pada tahun 2005, permintaan darah di PMI Cilegon sebanyak 2 ribu kantong. Namun, yang bisa dilayani hanya sebesar 1.500 kantong. Tahun 2066, permintaannya sebanyak 3 ribu kantong, baru bisa dilayani sebanyak 2.600 kantong.
"Sampai akhir bulan September lalu PMI Cilegon baru bisa melayani sebnayak 200 kantor darah. Kita prediksi, sampai akhir tahun, permintaan darah mencapai 4 ribu kantong. Selama ini, untuk mensiasatinya kita mengandalkan donor darah pengganti, selain dari donor darah tetap,"jelasnya.(nr)
sumber: bantenlink.com, Rabu 31 Oktober 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
kepada penulis saya ada sedikit informasi dari sumber yg kuat bahwa karyawan PT SINAR CIOMAS RAYA CONTRAKTOR tidak menerima gaji selama 5 bulan
Posting Komentar